Saleum Troeh Teuka

Saleum Troeh Teuka
Selamat datang wahai saudaraku ke tempat kami

Sabtu, 20 Agustus 2011

Tafsir QS. Ar-Ra'du : 11 Tentang Nasibkah



Kajian | Tafsir Ar Ra’ad: 11 berbicara tentang merubah nasib ..?
=============================

Ada (bahkan banyak) yang berceramah di atas mimbar dengan mengatakan: “Tuhan tidak bisa merubah nasibmu jika kamu sendiri tidak merubahnya”. Untuk mempertegas dakwahnya mereka menyandarkan dengan firman Allah:

إنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

Dengan mengartikan مَا pada perkataan مَا بِقَوْمٍ dan مَا pada perkataan مَا بِأَنْفُسِهِمْ dengan makna nasib, sehingga makna lengkap ayat di atas adalah : "Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib sesuatu kaum sehingga mereka merubah nasib mereka sendiri ".(Ar Ra’ad: 11)

PADAHAL

مَا dalam ayat di atas secara bahasa adalah isim maushul yang berarti sesuatu, apa saja. Dalam kamus belum kita jumpai “ma” bermakna nasib.

Apalagi kalau kita terjemahkan seperti di atas, sungguh bertentangan dengan kenyataannya. Ada terjadi dalam

Kehidupan kita sehari-hari, misalnya orang tidak berusaha apa-apa untuk mendapatkan lekayaan tetapi tiba-tiba dia menjadi orang yang kaya, tanpa diduga-duga, dia mendapat hadiah dari seseorang, warisan berlimpah dan lain-lain.

Sebaliknya, ada orang yang berusaha siang dan malam dengan kerja keras banting tulang tetapi Allah tidak menghendakinya kaya. dan lagi pula itu bertentangan dengan rukun iman yang ke-enam, percaya kepada qadha dan qadar datang dari Allah.

Ilmu-ilmu alquran mengatakan bahwa ada sebagianAyat al-Qur’an adakalanya ditafsirkan dengan ayat lain.

Mari kita perhatikan ayat yang lain yang mirip dengan ayat ini, yaitu dalam Surat al-Anfal : 53

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya : Yang demikian itu (siksaan Allah) adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri (dengan berbuat maksiat) dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Q.S. al-Anfal : 53)

“Yakni: Allah swt menganugerahkan ni’mat kepada penduduk Makkah dengan mengenyangkannya dari rasa lapar, memberi keamanan dari rasa takut, dan membangkitkan kepada mereka (Rasulullah) Muhammad saw . Kemudian mereka menerima ni’mat ini dengan meninggalkan syukur, mendustakan Rasulullah saw, dan mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, sehingga Allah swt mencabut kembali ni’mat-Nya dan menimpakan azab atas mereka. Assidi berkata: (yang dimaksud) ni’mat Allah (di sini) adalah Muhammad saw. Allah memberikan ni’mat Rasulullah Muhammad atas kaum Quraisy, kemudian mereka memungkiri dan mendustakannya. Kemudian Allah memindahkannya kepada kaum Anshar. (Tafsir Khazin)

Tafsir Khazin mengatakan:

“Dan Firman Allah (sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu ............ dari suatu kaum); ayat ini ditujukan kepada ‘Amir bin Thufail dan Arbad bin Rabi’ah, yakni tidak merubah sesuatu dari kesehatan dan ni’mat yang telah diberikan kepada mereka, (sehingga mereka merubah apa yang ada pada mereka sendiri); yakni dari tingkah-tingkah yang baik kemudian mereka berma’siat kepada Tuhannya, dan mereka mendustakan ni’mat-ni’mat-Nya atas mereka, sehingga halal murka Allah kepada mereka”.(Tafsir Khazin juz 4 halaman 4).

Apabila kita sesuaikan dengan maksud ayat 53 Surat al-Anfal di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa مَا pada perkataan مَا بِقَوْم adalah bermakna ni’mat, bukan berma’na nasib. Ini akan lebih jelas lagi apabila kita perhatikan ayat 11 Surat ar-Ra’d di atas secara lengkap, yaitu :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah nikmat sesuatu kaum sehingga mereka merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Tafsir Jalalain mengatakan:
“(sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu ......... dari suatu kaum) Allah tidak mengambil kembali ni’mat-Nya dari mereka (sehingga mereka merubah apa yang ada pada mereka sendiri); yakni dari kelakuan-kelakuan yang baik dirubah menjadi kelakuan-kelakuan ma’siat”. (Tafsir Jalalain jilid II halaman 249).

KESIMPULAN
“Bahwasannya Allah tidak akan mengambil kembali ni’mat yang telah diberikan kepada seseorang kecuali jika orang itu sudah mendurhakai Allah, yakni tidak memakai ni’mat menurut semestinya sesuai dengan kehendak-Nya yang memberikan ni’mat itu”.

Untuk memperjelas tafsir ayat ini, Allah berfirman:

“Hal itu (terjadi) disebabkan karena Allah tidak merubah ni’mat yang telah diberikanNya kepada sesuatu kaum, kecuali jika kaum itu sudah merubah hal mereka sendiri (dari taat menjadi durhaka)”. (Al Anfal: 53)

3 komentar:

  1. pernah di share ke facebook dg alamat http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150281252403464

    BalasHapus
  2. shahih yaa akhi.. betapa banyak ayat2 ALLAH yg difitnah oleh manusia2 jahil & munafik, salah satunya [QS 13:11] ini.

    BalasHapus
  3. Bisa jadi...tapi jangan melupakan.. Allah punya hak preogatif yg sewaktu waktu digunakannya karena Allah maha jg dlm berkehendak !☺

    BalasHapus