Saleum Troeh Teuka

Saleum Troeh Teuka
Selamat datang wahai saudaraku ke tempat kami

Senin, 19 Juli 2010

Sahalat Tarawih mesti 20 Rakaat < ...

Masalah Tarawih 20 Rakaat < 36



Menurut kita pahami dari keterangan shalat tarawih, yang dua puluh rakaat adalah :
1. Banyak Ulama Ahli Hadits yang melemahkan Hadits yang mengatakan shalat Tarawaih dengan sebelas rakaat pada riwayat jabir

Tersebut didalam kitab Tanwirul Hawalik jilid 3 Halaman 9 pada nama-nama orang yang mengambil Hadits, Jabir itu dua
1. Jabir anak “Abdullah” bin Umar Haram bin Tsa’labah Al-Anshary
2. Jabir anak “Atik” bin An-nu’man bin Umar Al-Anshary (orang Madinah)

Yang dapat meragukan kita adalah Jabir yang mana ...?
- Jabir cucu Tsa’labah adalah jabir dari cucu orang yang jauh dengan Nabi Muhammad karena sibuk dengan mengurus peternakannya.
- Jabir cucu Umar Al-Anshary (orang Madinah). Di Madinah umat melaksanakan tarawih sebanyak 36 Rakaat.

- Tarawih 36 rakaat dapat dilihat dalam kitab
1. Al-Bujairimy Jilid 1 Halaman 281.
2. I’anah Jilid 1 Halaman 265
3. Nihayah Jilid 2 No. 127


2. Saidina Umar dan Saidina ‘Ali sahabat Rasulullah melaksanakan Tarawih sebanyak 20 rakaat ditambah dengan 3 rakaat shalat witir. (jumlahnya 23 raka’at)

Shalat tarawih 11 rakaat adalah shalat yang dilaksanakan dengan sumber hadits yang tidak benar dipahami oleh mereka yang memahaminya, sehingga :

1. Bisa menimbulkan keraguan Apakah ada shalat Tarawih di bualan Ramadhan dan dibulan bulan lain selain bulan Ramadhan.
2. Dalil yang menimbulkan “multi tafsir” tidak bisa dipergunakan sebagai dalil hujjah atas sebuah permasalahan.(lihat Kitab Abi Jamarah Halaman. 40)

الدليل اذا طرقه الإحتمال سقط به الإستدلال

Artinya : “Apabila sebuah Dalil terjadi pemahaman yang multi tafsir, maka dalil tersebut tidak sah dijadikan sebagai dalil”

Dan lagi Hadits Riwayat Turmuzi

يريبك دع ما يريبك الى ما لا يريبك

Artinya : “Tinggalkanlah sesuatu yang memiliki nilai keraguan, dan ambillah sesuatu yang tidak memiliki nilai keraguan”

disampaikan Oleh Almukarram Abu Tgk. Muhammad Dahlan
Pimpinan Dayah As-Salafiyah Al-Waliyyah
Desa Pusu Ingin Jaya
Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh, Indonesia
=====
****
====

Kami (Nawawi Hakimis) tambahkan : 


Dalam sebuah hadis disebutkan :
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ مِنْ بَعْدِي

“Ikutilah sunnahku dan sunnah al-Khulafa` al-Rasyidin setelahku!” (HR. Ahmad, Abu Dawud, al-Tirmidzi, Ibnu Majah,  Ibnu Hibban dan al-Hakim).
Dalam hadis yang lain disebutkan :

اقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِى أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ

“Ikutilah orang-orang setelahku, yaitu Abu Bakar dan Umar!” (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lain-lain).
Dalam hadis yang lain juga disebutkan :
إن الله جعل الحق على لسان عمر وقلبه

“Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lisan dan hati Umar.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, al-Hakim, al-Tirmidzi dan lain-lain)


Hadist Imam Malik dari Sohabat Yasid bin Rumman.


عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَزِيْدَ بْنِ رُمَّانَ اَنَّهُ قَالَكَانَ النَّاسُ يَقُوْمُوْنَ فِىْ زَمَنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ بِثَلَاثِ وَعِشْرِيْنَ رَكْعَة).رواه الامام مالك فى الموطأ(

“Dari Malik, dari Yazid bin Rumman, ia mengatakan : Orang-orang mengerjakan (salat Tarawih) pada zaman Umar bin Khathbab sebanyak 23 rakaat”. (HR Imam Malik, dalam kitab al-Muwatha, Juz I hlm. 138)


Hadist riwayat al-Baihaqi dari sahabat saib bin Yazid dalam kitab Al-Hawy li Al Fatawa li As Suyuthy, Juz I hlm. 350, juga kitab fath al-wahhab Juz I, hlm. 58.


وَمَذْهَبُنَا اَنَّ التَّرَاوِيْحَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً لِمَا رَوَى اْلبَيْهَقِيُّ وَغَيْرُهُ باِلْاِسْنَادِ الصَّحِيْحِ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدَالصَّحَابِيِّ رَضِيَ للهُ عَنْهُ قَالَكُنَّا نَقُوْمُ عَلَى عَهْدِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ بِعِشْرِيْنَ رَكْعَةً وَاْلوِتْرِ _ هَكَذَا ذَكَرَهُاْلمُصَنِّفِ وَاسْتُدِلَّ بِهِ.


Kamis, 15 Juli 2010

Kita adalah Orang Bodoh atau orang pintar ...?

ORANG-ORANG BODOH DAN ORANG PINTAR

Ayo siapakah kita...?

1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.
2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.
5. Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH) oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
6. Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.
7. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu. Dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang-orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.
8. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang bekerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar meratap-ratap” kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
9. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang Pintar akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
10. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
11. Bill gate (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group). Adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

SEHINGGA YANG MENJADI PERTANYAANYA KITA SAAT INI ADALAH :.

1. Mau jadi orang Pintar atau orang bodoh?
2. Siapa lebih Pintar antara orang Pintar atau orang bodoh?
3. Siapa yang lebih Mulia antara orang Pintar atau orang bodoh??
4. Siapa yang lebih Susah antara orang Pintar atau orang bodoh??


WAL HASIL

1. Jangan lama-lama jadi orang Pintar, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh orang bodoh.
2. Jadilah Orang bodoh yang Pintar dari pada jadi orang Pintar yang bodoh.
3. Kata kunci nya adalah “RISK” dan “EFFORT”, karena orang bodoh berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil. Orang Pintar berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.


Maaf, tulisan ini dikutip dari situs entah apa yang aku sendiri sudah tidak ingat lagi ....

Sabtu, 03 Juli 2010

konsep tauhid

Konsep Tauhid Islam

Banyak orang yang mengaku beragama Islam, sedangkan status tersebut tergantung dg Tauhidnya. Apakah ia bertauhid dg benar? Sedangkan orang kafir jaman dahulu kala jg bertauhid kepada Allah. Oleh karena itu, mari kita telusuri bagaimanakah konsep tauhid islam yang benar...


Tauhid yang diperintahkan Islam ada dua, yaitu
1. I’tiqodi ‘ilmi (keyakinan ilmiyyah).
2. ‘Amali suluki (amal dan perilaku).

Dengan kata lain, dua tauhid yang tidak dapat dipisah-pisahkan, yaitu:
1. Tauhid fil ma’rifah wal itsbat wal i’tiqad (tauhid dalam pengetahuan, penetapan, dan keyakinan).
2. Tauhid fit-thalab wal qashdi wal iradah (tauhid dan mencari atau memohon, tujuan dan kehendak).

Iman seseorang tidak diterima di sisi Allah, selama belum menegakkan tauhid dalam:
1. Ilmu dan keyakinan; dengan beriman bahwa Allah Maha Esa, dalam Dzat, sifat, dan perbuatan- Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan.
2. Tujuan dan perbuatan; dengan mengesakan Allah rnelalui beribadah yang sempurna, ketaatan yang mutlak, merendahkan din kepada, kembali, pasrah dan tawakkal, takut, berharap kepada-Nya dan seterusnya.

Tauhid dengan arti yang pertama, tersurat dan tersirat di dalam surat:
1. Al-Ikhlash [112].
2. Awal surat Au Imran [3].
3. Awal surat Thaha [20].
4. Awal surat Alif Laam Mum Sajdah [32].
5. Awal surat al-Hadid [57].
6. Akhir surat al-Hasyr [59]. Dan lain-lain.

Tauhid dengan arti kedua, tersurat, tersirat dan diserukan oleh:
1. Surat al-Kafirun [109].
2. Beberapa ayat dan surat al-An’am [6].
3. Awal surat al-A’raf [7].
4. Akhir surat al-A’raf [7].
5. Awal surat Yunus [10].
6. Pertengahan surat Yunus [10].
7. Akhir surat Yunus [10].
8. Awal surat az-Zumar [39].
9. Akhir surat az-Zumar [39]. Dan lain-lain.

Bahkan Ibnul Qayyim berkata: “Setiap surat al-Qur’an memuat dua bentuk tauhid ini�?.
Banyak para penulis dahulu dan kini menamakan bentuk tauhid yang pertama dengan tauhid rububiyyah, dan yang kedua dengan tauhid ilahiyyah atau uluhiyyah.

1. Tauhid Rububiyyah
Artinya: Keyakinan bahwa Allah swt adalah Rabb seluruh langit dan bumi, Pencipta siapa dan apa saja yang ada di dalamnya, Pemilik segala perintah dan urusan di alam semesta, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya, tidak ada yang menolak ketetapan-Nya, Dia-lah satu-satunya Pencipta segala sesuatu, Pemberi rizki semua yang hidup, Pengatur segala urusan dan penntah, Dia-lah satu-satunya yang Merendahkan dan Meninggikan, Pemberi dan Penghambat, Yang Menimpakan Bahaya danYang Memberi Manfaat, Yang Memuliakan dan Yang Menghinakan, Siapa saja dan apa saja selain Dia tidak memiliki kemampuan memberi manfaat atau menimpakan bahaya, baik untuk diri sendiri atau untuk orang lain, kecuali dengan izin dan kehendak-Nya.

Bentuk tauhid semacam ini tidak ada yang mengingkari selain penganut faham materialis-Atheis yang mengingkari wujud Allah swt, seperti kaum Dahriyyun pada masa lalu dan Komunisme pada masa sekarang.

Termasuk pengikut faham materialis adalah penganut ajaran Dualisme, yaitu orang-orang yang meyakini bahwa alam memiliki dua tuhan, tuhan cahaya dan tuhan kegelapan.
Adapun umumnya orang-orang yang menyekutu- kan Allah (musyrikin), seperti bangsa Arab, mereka mengakui tauhid ini dan tidak mengingkarinya, sebagaimana diceritakan aI-Qur’an:
“Dan sesungguhnya jika kamu tan yakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan. Tentu mereka akan menjawab: “Allah”. (QS. Al-Ankabut: 61)

“Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menurunkan air dan langit, lalu menghidupkan dan air itu bumi sesudah matinya “. Tentu mereka akan menjawab: “Allah “ (QS. Al-Ankabut : 63)

“Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah SWT’ Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat? Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar? “. Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah. Katakanlah “Maka apakah kamu tidak bertaqwa ? “. Katakanlah “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dan (azab)-Nya, jika kami mengetahui? “. Mereka akan menjawab: “Kepunyai Allah. Katakanlah: “(kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?. (QS. Al-Mukminun: 84- 89)

Itulah jawaban orang-orang yang menyekutukan Allah. Jawaban mi menunjukkan bahwa mereka mengakui Rububiyyah Allah swt terhadap alam semesta, dan mengakui pengaturan-Nya atas urusan alam semesta. Sebagai konsekuensi dan implikasi dan pengakuan terhadap Rububiyyah Allah atas alam semesta, mestinya mereka hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya, akan tetapi mereka mengingkari bentuk lam dan tauhid ini, yaitu tauhid ilahiyyah atau uluhiyyah.

2. Tauhid Uluhiyyah
Artinya: Mengesakan Allah dalam beribadah, tunduk, dan taat secara mutlak. Tidak disembah (diibadati) kecuali Allah swt semata, tidak sesuatu pun di bumi atau di langit disekutukan dengan-Nya.

Tauhid tidak akan terealisir, kecuali dengan menggabungkan tauhid uluhiyyah kepada tauhid rububiyyah. Tauhid rubibiyyah saja tidak cukup, sebab:
1. Bangsa Arab yang musyrik telah mengakui tauhid rububiyyah, meskipun demikian, pengakuan mereka kepada tauhid rububiyyah ini tidak menjadikan mereka masuk Islam, sebab mereka menyekutukan bersama Allah sesuatu yang tidak memiliki kekuasaan apa-apa, mereka menjadikan bersama Allah tuhan-tuhan lain, mereka mengira bahwa tuhan-tuhan itu mendekatkan mereka kepada Allah, atau memberi syafa’at kepada mereka di sisi-Nya.

"Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah
agama yang bersih (dari syirik). Dan
orang-orang yang mengambil pelindung
selain Allah (berkata): "Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka
mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat- dekatnya." Sesungguhnya Allah
akan memutuskan di antara mereka tentang
apa yang mereka berselisih padanya.
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki
orang-orang yang pendusta dan sangat
ingkar."

Disebutkan oleh Allah dalam FirmanNya
pada ayat di atas bahwa orang2 kafir
jaman Jahilliyah tidak menyembah patung
berhala, memuja makam, dsb melainkan
hanya untuk mendekatkan diri mereka kpd
Allah SWT.

Coba deh liyat yang ini jg..
Dan mereka menyembah selain daripada
Allah apa yang tidak dapat mendatangkan
kemudharatan kepada mereka dan tidak
(pula) kemanfaatan, dan mereka berkata:
"Mereka itu adalah pemberi syafa'at
kepada kami di sisi Allah...."
(Yunus :18)

Dengan demikian tak cukup bagi kita Tauhid Rububiyyah saja, melainkan dengan Tauhid Uluhiyyahlah ke-ISLAM-an kita baru bener2 diakui...

2. Orang Nasrani tidak mengingkari bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi, akan tetapi mereka menyekutukan Isa al-Masih dengan Allah swt mereka menjadikan tuhan lain selain Allah.
Al-Qur’an menilai semua itu sebagai kafir, yang diharamkan masuk surga, dan mereka kekal di neraka
Sejak zaman dahulu, manusia tersesat dan tauhid ini, sehingga mereka menyembah berbagai macam tuhan selain Allah:
1. Kaum Nuh ‘alaihis-salam menyembah: Wadd, Suwa, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr.
2. Kaum Ibrahim ‘alaihis-salam menyembah patung.
3. Mesir kuno menyembah anak sapi (‘ijil).
4. Bangsa India menyembah sapi.
5. Bangsa Saba’ menyembah matahari.
6. Ash-Shabiun menyembah bintang dan planet.
7. Majusi menyembah api.
8. Bangsa Arab menyembah berhala dan batu.
9. Nasrani menyembah isa al-Masih dan ibunya (Maryam), mereka juga menyembah para pendeta dan rahib selain Allah.
Semuanya adalah musyrik, sebab mereka tidak mengesakan Allah swt dalam beribadah. Tidak ada sesuatupun selain Allah yang berhak untuk diibadahi. Bila tauhid uluhiyyah pengertiannya adalah tauhidullah dalam beribadah, maka apakah ibadah itu?

dikutip dari :
http://ilmusyariah.blogspot.com/2008/02/konsep-tauhid-islam.html

Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah dan Wahdatul Wujud

Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah dan Wehdatul Wujud

Tulisan dibawah ini adalah tauhid para wahabi bukan tauhid Ahlussunnah Wal Jama'ah.

Filed under: Aqidah — Tags: , , , , , — salafiharoki @ 3:17 am
1) Mengapa Tauhid Itu Penting?
Umat Islam adalah umat aqidah.Oleh itu bertauhid yang betul merupakan asas bagi semua amalan yang soleh. Tanpanya amalan itu tidak diterima. Firman Allah :
فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً
“Barang siapa mengharapkan pengampunan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal soleh dan janganlah ia mempersekutukan seseorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Al_Kahfi :110)
Firman Allah :
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
.
    1. “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-nabi) yang sebelummu, jika kamu mempersekutukan (Tuhan), nescaya akan hapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi (Az Zumar : 65)
Kata lawan Tauhid adalah Syirik, amalan seseorang tidak akan
diterima jika ianya tidak bersih daripada syirik.
Dalam kertas kerja ini akan diringkaskan:
    1. takrif tauhid dan jenis-jenisnya
    2. Keistimewaan tauhid Rububiyyah dan Uluhiyyah.
    3. Makna yang benar bagi ‘syahadah’
    4. ‘Tawhid wahdatul wujud’ musuh tawhid uluhiyyah.
2) Mengapakah Para Ulama Menulis Buku Tauhid?
  1. Di dalam buku “Syarah Al-Aqidah Ath-Thahawiyah” di tulis oleh Imam ath-Thahawi(239–321H) yang ditahqiq oleh Sheikh Muhammad Nasiruddin Al-Albani bersamaan Jama’ah daripada golongan ulama as-Salaf di Madinah, ditulis :
“Ilmu usuluddin adalah ilmu yang terunggul dan istimewa, seseorang hamba berhajat kepadanya lebih daripada hajatnya kepada yang lain. Ia adalah ilmu dharurah dan wajib bagi setiap muslim. Sebabnya ialah hati manusia tidak akan berasa tenang melainkan ia kenal siapakah Rabnya, siapakah yang disembahnya? Siapakah yang menciptanya? Hamba itu mengenal Rabnya melalui nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Ia adalah jalan untuk mendekati hati manusia kepada Rabnya. Jalan inilah yang diambil oleh para-rasul sebagai permulaan dan pembuka dakwah mereka.”
Iman Abu Hanifah rm.(80-150H) dari golongan at-Tabiin mengumpulkan ilmu usuluddin ini di bawah tajuk yang dinamakannya “Fiqhul Akbar” dan ilmu yang lainnya dinamakan “Fiqhul Furu’”. Dibahagian Fiqhul Furu’ adalah syariat yang mengandungi suruhan dan tegahan. (1)
b) Pada zaman Imam Ath-Thahawi (239-321H) telah mula tersebarnya ajaran sesat dalam akidah di kalangan umat dari golongan al-Mutakallimin dari golongan ahli failasuf. Mereka membuat slogan “menginginkan pertemuan antara syariat dan falsafah”. Jaham Ibn Safwan seorang mubtadak (pembuat bidaah) membawa pemikiran tasauf ala Hindu ke dalam akidah umat seperti pemikiran al-Hulul dan ittihad. Golongan Syiah dan Khawarij pula membawa pemikiran memusuhi para sahabat,mencipta hadis dan menentang penguasa dengan senjata dan menolak as-Sunnah Nabi s.a.w.
c) Abu Uthman Ash-Shabuni rm. (372-449H) seorang ulama besar di Khurasan pada zamannya menulis “Risalah Fi ‘Itiqadi Ahlus -Sunnah Wa-Ashabil Hadis wal A’immah” (Risalah Tentang Akidah Ahlus Sunnah Wal-Jamaah dan Ahlul Hadis). Di kitab tersebut beliau menulis berbagai persoalan penting berkenaan akidah yang disepakati oleh Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Begitu juga Abu Muhammad al-Barbahaari (wafat 329H) yang menulis buku “Syarah As-Sunnah”. Ibn Kathir menyatakan bahawa beliau adalah seorang berilmu, imam besar pada masanya dan menentang ahlul bi’daah supaya agama Islam dibersihkan dari sebarang khurafat yang dimasukkan ke dalamnya oleh ahlul bidaah itu.
3) Tauhid Apakah Yang Diberi Perhatian?
Ulama as-salafus soleh menjelaskan bahawa tauhid yang ditegaskan oleh para rasul adalah tauhid al-Uluhiyyah. Maklumat ini penting kerana majoriti umat diberi tahu setakat tawhid rububiyyah sahaja seperti terdapat dalam sifat 20. Untuk menerangkan tawhi dyang dibawa oleh para rasul, ulama membahagikannya kepada tiga jenis iaitu:-
  • Tauhid ar-Rububiyyah
  • Tauhid al-Uluhiyyah
  • Tauhid as-sifat wal-Asma’
a) Tauhid ar-Rububiyyah
Firman Allah :
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ
“Allah yang menciptakan segala sesuatu” (Az-Zumar: 62)
Allah telah menetapkan wujudnya sebagai ‘Al-Khaliq’
(pencipta dan kesaanNya)
Firman Allah:
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ
    “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang mencipta (diri mereka sendiri)? (At-Thur : 35)
    إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَن يَخْلُقُوا ذُبَاباً وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ
    “Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat mencipta seekor lalat pun, walau mereka bersatu untuk menciptanya…”(Al-Hajj : 73)
4) Keistimewaan Tauhid Uluhiyyah
Tauhid Rububiyyah Mewajibkan Tauhid Uluhiyyah. Jika seseorang beriman dengan tauhid rububiyyah. Iaitu tidak ada pencipta, pemberi rezeki dan pengatur alam kecuali Allah maka tidak ada yang berhak menerima ibadah (dengan pelbagai jenisnya) kecuali Allah s.w.t. Tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyyah.
Firman Allah
َ أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشاً وَالسَّمَاء بِنَاء وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقاً لَّكُمْ فَلاَ تَجْعَلُواْ لِلّهِ أَندَاداً وَأَنتُمْ تَعْلَمُون.
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang sebelummu agar kamu bertaqwa. Dialah yang menyediakan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu, kerana itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui (Al-Baqarah: 21 – 22)
Allah s.w.t membuat tawhid rububiyyah sebagai dalil supaya hamba-Nya jangan menyekutukan Allah. Allah menerangkan cara bertaqarrub (mendekati diri) kepada Allah. (melalui tauhid Ibadah). Berkata Dr. Saleh Bin Fauzan Bin Abdullah Al-Fauzan seorang ulama besar di Riyadh dalam bukunya “Kitab at-Tauhid”.
“Maka tauhid rububiyyah adalah pintu gerbang untuk tauhid uluhiyyah” (2)
Menurut Imam Abu Jaafar dalam “Syarah Aqidah Ath-Thahawiyyah” “Tauhid yang diperentahkan oleh para-rasul adalah tauhid uluhiyyah.”
“Tawhid uluhiyyah meliputi tauhid ar-rububiyyah”
Tawhid ululiyyah mewajibkan beribadat kepada Allah sahaja tanpa menyekutukannya. Kaum musyrikin dari Arab pada masa itu berikrar (bersetuju) dengan kebenaran tauhid ar-rububiyyah iaitu Allahlah pencipta langit dan bumi dengan sendiriNya (4)
Firman Allah :
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ الْعَزِيزُ الْعَلِيمُ
“Dan sungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Niscaya mereka akan menjawab, ‘Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
(Az-Zukruf : 9)
Firman Allah:
قُل لِّمَنِ الْأَرْضُ وَمَن فِيهَا إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ{84} سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ{85} قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ{86} سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
“Katakanlah, kepunyaan siapakah bumi ini, dan semuanya yang padanya, jika kamu mengetahui? Mereka akan menjawab, ‘kepunyaan Allah’ Katakanlah: maka apakah kamu tidak ingat? Katakanlah, siapakah yang mempunyai langit yang tujuh dan yang mempunyai, Arsy yang besar?”
Mereka akan menjawap‘Kepunyaan Allah’. Katakanlah: maka apakah kamu tidak bertakwa?”. (Al-Mu’minun : 84 : 89).
Berkata Sheikh Saleh Fauzan :
Mengakui tauhid ar-rububiyah semata, tidak membuat orang musyrik di Mekah masuk dalam Islam, malah Rasulullah s.a.w. memerangi mereka. Padahal mereka mengakui bahawa Allahlah yang pencipta, memberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan.”
Yang mereka lakukan yang tidak diterima oleh Allah s.w.t ialah mereka menyenkutukannya. Oleh sebab itulah mereka beribadah kepada bintang-bintang, patung-patung, malaikat dan jin. Mereka beri’tiqad bahawa benda-benda tersebut boleh mendekatkan mereka kepada Pencipta:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata) : “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” (Az-Zumar : 39:3)
Firman Allah:
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَـؤُلاء شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللّهِ
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan dan mereka berkata: Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami disisi Allah.” (Yunus 10:18)
Allah berfirman :
لاَّ تَجْعَل مَعَ اللّهِ إِلَـهاً آخَرَ
“Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah” (Isra : 22)
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ
“Janganlah kamu sembah disamping Allah, tuhan apapun yang lain.” (al-Qashash, 28 : 88)
Ayat-ayat tersebut mengingatkan kaum musyirikin supaya Allah sahaja yang berhak disembah.
Umat Islam kini banyak tersesat ke dalam Wahdatul Wujud, yang pada hakikatnya lebeh terok dari keadaan kaum musrikeen di Mekah. Bagaiman?
5) Makna Syahadah:
لا إِلَهَ إَِّلا اللَّه
Menurut Dr. Saleh Fauzan ada beberapa penafian batil disini, antaranya :-
a). “Tidak ada tuhan disembah melainkan Allah”
Ertinya, semuanya yang disembah (betul atau tidak) adalah Allah.
b). “Tidak ada pencipta melainkan Allah”
Ini bukan dimaksudkan : kerana kalimah ini tidak terhad kepada tauhid rububiyah sahaja.
c) “Tidak ada hakim melainkan Allah”
Ini bukan dimaksudkan kerana ia sebahagian yang dimaksudkan.
    • d) Tafsir yang benar menurut para Imam as-solafus-soleh dan para muhaqqiq (ulama peneliti) ialah : “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah.”(5)
e) Jamaah Tabligh dari Delhi (Nizhamuddin) memberi tafsir sendiri, iaitu:
    • “Merealisasikan Kalimat Thayyibah ‘Laa Ilaha Illallah Muhammadar Rasulullah’ seperti berikut: “Mengeluarkan keyakinan yang rosak tentang sesuatu dari hati kita dan memasukkan keyakinan yang benar tentang dzat Allah, bahawasanya Dialah sang pencipta, maha pemberi rezeki….Maha menghidupkan dan mematikan.”
    • Tafsiran ini tafsir baru, bukan dimaksudkan ia terhad kepada tawhid rububiyyah sahaja.
6) Tauhid Wahdatul Wujud, Bahayanya Ke Umat Islam
a) Falsafah Yunani khasnya falsafah Plato (427-437sm) dan Aristotle (384-322sm) berkenaan kejadian alam telah banyak mencemar aqidah umat Islam melalui konsep wahdatul wujud dan Tasauf Falsafi. Mereka membawa
konsep Penjelmaan Tuhan dalam alam benda dan makhluk. Inilah asas agama Hindu.
Falsafah Plato mengganggap Tuhan sebagai satu roh yang sempurna. Dunia ini adalah pancaran sinar yang mengalir daripada Tuhan. Sinar akan kembali kepada Tuhan yang sentiasa sama. Tiada lain yang wujud melainkan Tuhan. Tidak ada pencipta atau makhluk Tuhan boleh diumpamakan sebagai lampu menyebabkan pancaransinar cahaya (yang merupa alam benda) iaitu alam benda adalah suatu penjelmaan “tuhan’ di alam raya. Prosess itu adalah prosess automatic (proses tajali) atau proses sebab musabab bukan proses iradah (kemahuan).
Guru Plato bernama Pythagorus (500sm) telah mengutarakan konsep hampir serupa bernama konsep ‘pemindahan arwah’(reinkarnasi) atau (transmigration of souls). Roh setiap makhluk berpindah daripada daripada satu jasad ke jasad yang lain. Konsep ‘Karma’ dan ‘Penjelmaan’ dalam agama Buddha dan Hindu ada kaitan yang rapat dengan konsep pemindahan arwah ini. Mazhab Yunani yang awal yang terkenal sebagai ‘Ionian’ percaya adanya Tuhan yang satu tetapi Tuhan itu wujud di dalam alam semesta (alam tabii). Penjelmaan tuhan dalam bentuk matahari adalah yang paling masyhur.
Yunani Purba percaya bahawa, tuhan matahari bernama ‘Mitra’ lahir pada 25hb December. Menurut Ensiklopedia Britannica “Perayaan hari lahir Jesus adalah bersumber dari adat Jahiliyah…25 December di Rom,adalah hari perayaan kelahiran tuhan matahari”. Menurut agama Yunani purba ini Tuhan matahari berehat pada hari Ahad, maka hari Ahad diisytiharkan sebagai hari matahari (Sunday) dan ia menjadi hari cuti am. Di zaman jahiliyyah Rom, mereka merayakan kelahiran Tuhan-tuhan matahari seperti Osiris, Horus, Hercules, Jupitor, Seturn dan Adonis.
b) Plato,Konsep Gnosis dan Kitab Berzanji
Pemikiran Plato banyak mempengaruhi pemikiran golongan mistik, sufi dan tasauf falsafi. Latihan-latihan kerohanian dilaksanakan bertujuan untuk bersemadi dengan tuhan. Antara latihan itu ialah bermeditasi berzikir dengan muzik sambil menari dengan rancak, mengadakan pergaulan haram (berjimak), berzikir sepanjang hari di dalam kelambu atau di dalam hutan rimba untuk meleburkan diri dalam tauhidullah (fana’ fillah). Pengaruh dari gnosis (makrifah) Neo Platonisme Yunani terdapat dalam falsafi. Pemikiran “gnosis” yang menghubungkan Allah dengan roh manusia (cara mistik) membawa kepada konsep ‘Hakikat Muhammadiyyah’ dan ‘insan al-kamil’. Ahli ahli tasauf yang menjadi mangsa pada pemikiran bahawa manusia boleh mencapai keperingkat ‘insan al-Kamil’ tersebut00 adalah seperti Hallaj Ibn Sab’n, Ibn Arabi dan lain-lain.
Di dalam ‘ Kitab Berzanji’ di penggal 1 baris 5 dan 6 boleh membawa erti bahawa Nabi s.a.w (Hakikat Mihammadiyyah) berpindah-pindah daripada satu jasad (moyang-moyang) ke jasad yang lain. Konsep ini serupa dengan konsep ‘reinkarnasi’ dalam agama Hindu.
Ia berbunyi :
“Kupohon semoga Allah mencucuri rahmat dan selamat kepada junjungan an yang Nurnya mulu-mula dijadfikan Allah di alam nyata. Nur yang berpindah dari keturunan demi keturunan, yang semuanya keturunan mulia.”
Sila lihat satu rajah di lampiran yang dipetik dari buku ‘Martabat Tujuh Tajalli (penampakan) Allah melalui Tujuh Martabat. Di keluarkan oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, tahun 1998.Hlm 60.
Sumber Tasauf Falsafi lahir dari pemikiran mentakwilkan ayat al-Quran atau hadis menurut fahaman falsafah yang di istilahkan oleh mereka ‘takwil isyari’ ‘(metaphorical interpretation). Slogan meraka ialah ‘setiap zahir ada makna batin, setiap wahyu ada takwil’. Menurut mereka ayat al-Quran mengandunggi makna ibarat sahaja . Penganut tasauf falsafi berpendapat bahawa ilmu zahir membawa kepada syak dan zan. Makrifah sebenar ialah “pemerhatian batin”, mujahadah dan membersihkan jiwa. Golong tasauf ini melabelkan ulama hadis dan fiqah sebagai ulama zahir (ulama kulit). Ulama batin adalah ulama isi. Ulama batin mendapat ilmu dari laduni! Mereka dapat ilmu direct dari yang hidup “Tuhan”. Mereka tidak perlu ambil ilmu dari para ulama hadis yang sudah mati! Yang betulnya atau sebenarnya, mereka itu akan dapat ilmu dari bisikan syaitan atau syaitan dalam bentuk manusia. Ramai ulama Ahlus Sunnah telah menulis dan mendedahkan konspirasi (tipu helah) ini. Sila lihat rujukan-rujukan di akhir kertas kerja ini.
c) Aqidah Syiah
Ajaran Syiah ITSNA ASYARIYAH yang diikuti oleh pehak majoriti di Negara Iran kini banyak membawa aqidah karut batiniyyah seperti ketuhanan manusia. Adalah menjadi rukun aqidah ‘Syiah Imamiyyah’ bahawa para imamnya yang berjumlah dua belas itu adalah maksum (tidak mungkin berbuat salah) dan mereka tahu ilmu di alam ghaib, hingga tahu apa yang telah jadi dan apa yang akan terjadi (Al-Kulaini dalam buku Al-Kafi) Imam Khomeini, berkata:
“Imam-imam kami mencapai kedudukan yang tak dapat dicapai malaikat atau pun para Nabi yang diutus”. (Khomeni dalam buku ‘Al-Hukumatul Islamiyyah.’)
Mereka mengkafirkan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Ahlus Sunnah dianggap najis, boleh dibunuh dan dirampas harta mereka seperti mana berlaku di Iraq, Labanon, Syria dan di Pakistan hari ini.
d) Kesimpulan
Kesimpulannya ajaran wahdatul wujud adalah aqidah yang asing dari Islam yang datang dari luar dan sedang mempengaruhi umat Islam, secara tahu atau tidak tahu hakikat aqidah itu.
Oleh itu pelajaran aqidah ahlus Sunnah wal Jamaah yang betul seperti mana dipegang oleh salaful ummah adalah suatu perkara sangat penting dan dharurah.Wallahu a’lam bis-sawab.
Sulaiman Noordin
25hb July 2007
Rujukan
1) Imam Abu Jaafar Ath-Thahawi, (239 – 321H) seorang Ahli Fiqh dan Hafiz.Ibn Kathir dalam ‘Al-Bidayah wan Nihayah’ berkata “dia seorang penghafal,tepercaya dan pakar hadis”.
    2) ‘Kitab Tauhid’ Dr. Salih Bin Fauzan . Terjemahan Hasan Bashori Darul Haq, Jakarta, 1999M, Hlm 41.
3) ’Syarah Aqidah Ath-Thahawiyyah’ Ibid hal.21.
4) Ibid : Hlm 19
5) Kitab Tawhid Dr. Saleh Bin Fauzan. Ibid. Hlm 53.
Lampiran :1, 2, dan 3.
Buku Bacaan.
    1. “Syiah” Kesesatan dan Penyelewengan oleh Sa’id Hawwa Abu Bakar Jabir al-Jazairi. Alih Bahasa oleh Hj Ghazali. Pustaka Awan Press K. Bharu Kelantan, 1990.
    2. “Khomeni A Moderate or a Fanatic Shi’ite.” Oleh Dr. Abdullah Muhammad Ghareeb. Alih Bahasa oleh Bilal Philips. Pustaka Ushamurni, K. Lumpur 1987.
3. “Sejarah Pemikiran 2”
Sulaiman Noordin, PPU, Univ Kebangsaan Malaysia, 1999.
4. “Martabat Tujuh”
Abdulfatah Haron Ibrahim. Jabatan Kemajuan Islam Malaysia. 1998.
    5. “Tasauf Falsafah dan Wahdatul Wujud Menurut Islam” Prosiding Seminar. Badan Perkhidmatan Penerangan Islam Selangor Dan Wilayah Persekutuan (BPPI) (1999).
Sila lihat laman web www.salafimalaysia.com
    1. “Terjemah Berzanji Maulidur – Rasul s.a.w. Amir Marzuki.Jabatan Agama Islam,Selangor – 1995.
Nota: Para Ilmuan Islam yang masyhur yang terpengaruh dengan teori Emanasi (Penjelmaan)Yunani tersebut di atas termasuk Abu Nasr Muhammad al-Farabi, Ibn Rushd dan Ibn Sina. Mereka mentakwilkan makna ayat-ayat al-Quran sesuai dengan konsep kosmogoni Yunani. Umpamanya syurga ditakwilkan kepada suatu nikmat bukan suatu tempat hakiki.

dikutip dari
http://salafiharoki.wordpress.com/2008/02/02/tauhid-rububiyyah-tauhid-uluhiyyah-dan-wehdatul-wujud/