Saleum Troeh Teuka

Saleum Troeh Teuka
Selamat datang wahai saudaraku ke tempat kami

Minggu, 03 April 2011

Man ‘Arafa Nafsahu Faqad ‘Arafa Rabbahu


MAN ‘ARAFA NAFSAHU FAQAD ‘ARAFA RABBAHU

مَن عَرَفَ نـَـفسَهُ فــقد عرَفَ ربًّه
Barang siapa yang telah mengetahui dirinya, maka ia telah mengetahui Tuhannya.

Sifat Makhluk, hamba, hina, dina, Dhaif dan fana diri manusia menjadi awal pengenalan manusia sehingga dengan sifat itu ia akan mengetahui yang mana Khaliq, ....

Kalimat man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu yang disampaikan oleh Syaikh Yahya bin Mu’az Ar-Rady ini dijelaskan oleh Shahibur Rumuz dalam kitabnya Fathul Kunuz; bahwasanya Allah telah meletakkan Ruh didalam tubuh manusia supaya dapat mereka dapat mengambil dalil atas keesaaan dan ketuhanan Allah SWT. Cara memahami dari kalimat diatas 10 perkara .
1. Tubuh insan selalu berhajat kepada pengurus dan penjaga, niscaya akan didapati bahwa alam ini ada yang mengurus dan menjaganya.
2. Ruh yang menjaga jasad hanya satu didalam tubuh, maka diketahui bahwa hanya ada satu yang mengurus alam ini satu jua.
3. Tubuh manusia tidak akan bergerak dan diam tanpa ada perintah, maka diketahui bahwa adanya yang memerintah alam ini.
4. Ruh mengetahui bergerak dan tidaknya tubuh manusia, sehingga bergerak dan tidaknya sesuatu di alam ini tidak boleh tidak dengan adanya pengetahuan Allah SWT.
5. Tubuh dengan Ruh manusia sangat berdekatan, sehingga dapat diketahui bahwa Allah SWT sangat dekat dengan manusia.
6. Ruh manusia tercipta sebelum tubuh manusia tercipta, maka diketahui bahwa sebelum adanya sesuatu, Allah telah sedia sebelum alam ini ada.
7. Tiada yang mengetahui kelakuan Ruh didalam tubuh mausia, sehingga diketahuilah bahwa tiada seorang pun yang mengetahui kelakuan Allah .
8. Tiada yang mengetahui tempat Ruh didalam tubuh manusia, sehingga dipahami bahwa tiada seorang pun yangmengetahui tempat Allah SWT.
9. Ruh didalam tubuh tak dapat di indera dengan panca indera, sehingga diketahui bahwa Allah tidak dapat di indera dengan panca indera.
10. Ruh tidak dapat dibandingkan dengan sesuatu, maka diketahui bahwa Allah tidak dapat dibandingkan (diserupakan) dengan sesuatu apapun.

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءُُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ {11}

Tidak ada yang menyerupainya oleh Sesuatu apapun. Dan Dia Allah maha mendengar lagi maha melihat. Asy-Syura : 11

Saduran dari pemahamam tulisan H. Muhammad Thaib Umar, Tanpa Judul, cet -, ed. - (-), hal. 53

5 komentar:

  1. pernah di share ke : http://www.facebook.com/note.php?created&&note_id=10150153106198464

    BalasHapus
  2. 8. Tiada yang mengetahui tempat Ruh didalam tubuh manusia, sehingga dipahami bahwa tiada seorang pun yang mengetahui tempat Allah SWT. [Alllah maujud bila makan / Allah ada tanpa tempat (nawawi hakimis)]

    BalasHapus
  3. asalamualaikum...trimakasih atas pemahaman atas kalimat diatas tapi apa kah benar sambungan darikalimat diatas itu = man arafa rabahu fasadul jasad...? wasalamualaikum... darka6666@yahoo.com

    BalasHapus
  4. Barang siapa kenal dirinya, maka dia akan kenal Tuhannya, barang siapa kenal Tuhannya, maka dia akan kenal rahasianya. itulah sambungannya yg saya fahami.

    BalasHapus